Tuesday, May 3, 2005

Bersegeralah menuju Taubat!

Prolog:
Bersegeralah menuju taubat! jangan menunda!
kita tidak tahu apakah besok umur kita masih ada,
apakah sejam lagi kita masih bisa tertawa.

Tunduklah...sujudlah padaNya, menangislah demi mengingat dosa-dosa kita

Dialah sang Maha
Dialah penerima taubat
Dia mendengar dan mengabulkan pinta...

Ada sebuah kisah nyata dari Jordania (sumber: Amman Post), yang mudah-mudahan bisa menjadi Ibroh bagi kita, terutama saya.

Here it goes...

Sepasang wanita muda sedang duduk duduk pada sebuah bar dihotel berbintang lima, dengan pemandangan “Laut Mati” (Dead Sea), sekitar 40 km dari kota Amman Ibukota Jordan, hotel itu terletak sangat dekat dengan perbatasan Israel, mereka sedang menikmati “Tequilla”, itulah salah satu jenis minuman keras yang paling umum disana.

Ketika dalam perjalanan pulang, keduanya menyaksikan seorang wanita yang tergeletak ditengah jalan, keadaannya sangat mengerikan, wanita itu sangat dikenal oleh keduanya, seorang pelacur yang selalu mabuk dari hasil kerjaannya, wanita itu tergeletak ditengah jalan dalam keadaan tak bernyawa, perutnya yang buncit dan menonjol menunjukkan bahwa ia sedang hamil tua telah pecah, sedangkan dilehernya masih tergantung termos besi yang berisi arak.

Wanita itu tewas disebabkan menyeberang dalam keadaan mabuk. Tubuhnya yang kurus dengan perut yang buncit itu dihantam sebuah truk peti kemas hingga terlempar.

Belum cukup hantaman truk besar itu melandanya, tubuh wanita itu bagaikan panah lepas dari busurnya menghantam tebing karang disamping jalan, lalu...baru tubuh penuh dosa itu terhempas di kerikil tajam di teras jalan.

Tulang kepalanya remuk, sebagian kulit kepala dan rambutnya masih menempel di tebing karang, paha kanannya sudah terpisah dari tubuhnya, perutnya robek serta kepala bayi kecil tersembul dari perut ibunya yang bermandikan darah dan arak yg berasal dari termos yang penyok sekalian meremukkan tulang rusuknya, bayi itu masih tampak bergerak gerak, terkejang-kejang, lalu diam untuk selamanya.

Pemandangan menyeramkan itu membuat kedua wanita itu pucat pasi dan jatuh pingsan.

Keesokan harinya kedua wanita itu saling bertemu di sebuah Mall di Pusat kota Amman, akan tetapi yang satu sudah jauh berubah, ia telah mengenakan jilbab lengkap, wajahnya sudah memancarkan cahaya tobat, dan kelopak matanya membengkak karena banyak menangis, wanita kedua tampak kaget.

“Hei…apa aku tak salah lihat ???” serunya dengan pandangan keheranan.

Wanita pertama hanya menunduk dan berkata lirih, “Aku telah kembali pada bimbingan Tuhanku, aku takut dan malu pd Nya, aku jijik terhadap diriku, aku rindu pada keindahan, aku rindu pada kesucian, aku rindu pada kemuliaan, hanya Tuhanku yang mau mema’afkanku, hanya Tuhanku yang dapat memuliakanku, hanya Tuhanku yang dapat menyucikanku…” belum selesai ia berbicara wanita kedua sudah berlalu dari hadapannya.

Tiga bulan berlalu tanpa terasa, kedua wanita itu sudah tak pernah berhubungan lagi, wanita pertama sedang asyik menikmati cahaya ayat ayat Allah, ia duduk di kursi kayu di beranda rumahnya, melewatkan sore harinya bersama Al Qur’an, yang dahulu sore harinya ia habiskan bersama Tequilla.

Tiba tiba Ponselnya berbunyi seakan hendak memutus kenikmatannya, tetapi ia enggan memutus ngajinya, ia biarkan selular itu berbunyi, berhenti dan berbunyi lagi, lalu berhenti dan berbunyi lagi, akhirnya dengan sangat berat ia menghentikan bacaann Al Qur’annya dan menjawab telepon, ternyata sipenelepon adalah temannya yang sudah tiga bulan tak pernah mau berhubungan dengannya.

Temannya berkata lirih “Bagaimana sih caranya bertobat..? ”. Dengan gembira wanita shalihah itu menjelaskan cara cara shalat, membaca Al Qur’an dan ibadah ibadah Indah lainnya.

Tetapi temannya terdiam dan berkata dengan berat, “Sholat..?, pake jilbab..?, aduh malas ah, aku berat melakukannya, tapi…., aku butuh ketenangan”.

Wanita shalihah itu berusaha meyakinkan bahwa Ibadah dengan diawali tobat adalah ketenangan yang sangat indah, namun temannya memang kepala batu, seraya berkata, “ngga deh.., aku belum mau jadi biarawati..!”, seraya memutus hubungan teleponnya.

Tiga hari kemudian wanita shalihah itu mendapat kabar bahwa temannya telah menemui ajalnya. Lalu ia bergegas untuk melayat kerumah temannya dan ternyata jenazah telah menuju pusara untuk dimakamkan.

Sesampainya ia dirumah temannya ia bertemu ibu dari temannya tsb yang juga terlambat, karena datang dari luar kota. Ibu itu tergopoh gopoh menuju pusara anak perempuannya didampingi si wanita shalihah. Ketika tiba ternyata penguburan telah selesai, si ibu berteriak menjerit jerit, ia menjambak rambut dan merobek bajunya memaksa untuk melihat jenazah anaknya terakhir kali.

Penguburan dan talqin sudah usai, namun permintaan ibu membuat para hadirin menjadi bingung. Mereka berusaha menyabarkan Sang ibu, namun ibu itu terus memaksa dengan terus merobeki bajunya.

Akhirnya permintaannya pun dengan berat diterima, kuburan itu di gali lagi atas permintaan keluarganya. Penggalipun dengan cepat menggali pusara itu. Namun ketika sampai pada kayu penutup mayat, ternyata kayu kayu itu sudah hancur.

Mereka menyingkirkan kayu kayu itu dengan penasaran…semua wajah melongokkan pandangannya ke liang kubur. Lalu kayu kayu hancur itu pun disingkirkan dengan hati-hati, maka terlihatlah pemandangan yang sangat mengerikan.

Kain kafan penutup mayat itu sudah hancur berserakan, mayat wanita itu hangus terbakar, rambutnya kaku bagaikan jeruji besi, hampir mirip sapu ijuk, kedua bola matanya berada dipipinya dalam keadaan kuncup bagaikan buah kering yang terbakar. Dan lidahnya terjulur keluar serta dari mulut, mata dan telinganya mengalirkan asap yang berbau daging hangus.

Semua sosok yang menyaksikan pemandangan itu terlonjak mundur. Ibu dan wanita shalihah itu sudah sedari tadi jatuh pingsan. Dan para penggali kubur yang sudah melompat keluar liang itu dengan tanpa pikir panjang menimbun liang itu dengan cepat dan lari meninggalkan pusara.

Beberapa waktu setelah pemakaman dan kejadian mengerikan sahabatnya, wanita shalihah itu semakin giat beribadah. Ibu wanita malang tadi sudah menjadi penghuni rumah sakit jiwa.

Dan kubur itu menjadi kuburan terakhir yang dimakamkan di pemakaman itu, karena tak ada lagi orang yang mau menguburkan keluarganya di makam itu.

Firman Allah :
“Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami perlihatkan pada manusia agar mereka mau berfikir” (QS Al Hasyr-21).

2 comments :

bahtiar@gmail.com said...

antum jago IT yaa ... :)

Erwin said...

Wah, jago sih ga, cuma kebetulan aja kerjanya di IT dep.
Terima kasih dah surfed ke sini.
Salam.