Friday, December 18, 2009

Sebuah Kisah Tentang Cinta Kasih Seorang Ayah...

Kisah ini adalah postingan yang saya copy dari Facebook, untuk mengenang almarhum Papi saya, Hakim Baso Bin Matoampu, untuk anak-anakku, adik dan kakak-kakakku, istriku dan untuk semua yang ingin mengenang Ayah, Papa, Abi, atau apapun panggilannya. Semoga kita menjadi anak-anak yang soleh, sehingga do'a kita untuk orang tua kita di ijabah oleh-NYA, Amin.


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Ayah di dalam kamar, beberapa kali batuk-batuk. "Cinta ayahmu kepadamu luar biasa, tetapi lebih banyak disimpan dalam hati karena kau perempuan", kata ibu. Aku mendengarkan ibu dengan heran.

"Ketika kau melanjutkan kuliah ke Jakarta dan aku bersama ayahmu mengantarmu ke stasiun, kau dan aku saling berpelukan. Ayahmu hanya memandang. Dia bilang juga ingin memelukmu, tapi sebagai laki-laki tak lazim memeluk anak perempuan di depan banyak orang, maka dia hanya menjabat tanganmu, lalu berdiri sampai kereta itu menghilang", kata ibu.

"Ibu memang sering menelponmu. Tahukah kau, itu selalu ayahmu yang menyuruh dan mengingatkan. Mengapa bukan ayahmu sendiri yang menelpon? Dia bilang, "Suaraku tak selembut suaramu. Anak kita harus menerima yang terbaik".

"Ketika kamu diwisuda, kami duduk di belakang. Ketika kau ke panggung dan kuncir di togamu dipindahkan rektor, ayahmu mengajak ibu berdiri agar dapat melihatmu lebih jelas. "Alangkah cantiknya anak kita ya bu," kata ayahmu sambil menyeka air matanya.

Mendengar cerita ibu di ruang tamu, dadaku sesak, mungkin karena haru atau rasa bersalah. Jujur saja selama ini kepada ibu aku lebih dekat dan perhatianku lebih besar. Sekarang tergambar kembali kasih sayang ayah kepadaku. Aku teringat ketika naik kelas 2 SMP aku minta dibelikan tas. Ibu bilang ayah belum punya uang.

Tetapi sore itu ayah pulang membawa tas yang kuminta. Ibu heran. "Tidak jadi ke dokter?" tanya ibu. "Kapan-kapan saja. Nanti minum jahe hangat, batuk akan hilang sendiri", kata ayah. Rupanya biaya ke dokter, uangnya untuk membeli tasku, membeli kegembiraan hatiku, dengan mengorbankan kesehatannya.

"Dulu setelah prosesi akad nikahmu selesai, ayahmu bergegas masuk kamar. Kau tahu apa yang dilakukan?" tanya ibu. Aku menggeleng. "Ayahmu sujud syukur sambil berdoa untukmu. Air matanya membasahi sajadah."

"Dia mohon agar Allah melimpahkan kebahagiaan dalam hidupmu. Sekiranya kau dilimpahi kenikmatan, dia mohon tidak membuatmu lupa zikir kepada-Nya. Sekiranya diberi cobaan, mohon cobaan itu adalah cara Tuhan meningkatkan kualitas hidupmu. Lama sekali dia sujud sambil terisak. Ibu mengingatkan banyak tamu menunggu. Dia lalu keluar dengan senyuman tanpa ada bekas air di pelupuk matanya".

Mendengar semua itu, air mataku tak tertahan lagi, tumpah membasahi pipi. Dari kamar terdengar ayah batuk lagi. Aku bergegas menemui ayah sambil membersihkan air mata.

"Kau habis menangis?" ayah menatapku melihat sisa air di mataku. "Oh, tidak ayah!" aku tertawa renyah. Ku pijit betisnya lalu pundaknya. "Pijitanmu enak sekali seperti ibumu", katanya sambil tersenyum. Aku tahu, meski sakit, ayah tetap ingin menyenangkan hatiku dengan pujian. Itulah pertama kali aku memijit ayah. Aku melihat betapa gembira wajah ayah. Aku terharu.

"Besok suamiku menyusulku, ambil cuti seminggu seperti aku. Nanti sore ayah kuantar ke dokter", kataku. Ayah menolak. "Ini hanya batuk ringan, nanti akan sembuh sendiri". "Harus ke dokter, aku pulang memang ingin membawa ayah ke dokter, mohon jangan tolak keinginanku", kataku berbohong.

Ayah terdiam. Sebenarnya aku pulang hanya ingin berlibur, bukan ke dokter. Tapi aku berbohong agar ayah mau kubawa ke dokter. Aku bawa ayah ke dokter spesialis. Ayah protes lagi, dia minta dokter umum yang lebih murah. Aku hanya tersenyum.

Hasil pemeriksaan ayah harus masuk rumah sakit hari itu juga. Aku bawa ke rumah sakit terbaik di kotaku. Ibu bertanya setengah protes. "Dari mana biayanya?". Aku tersenyum, "Aku yang menanggung seluruhnya bu. Sejak muda ayah sudah bekerja keras mencari uang untukku. Kini saatnya aku mencari uang untuk ayah. Aku bisa! Aku bisa bu!".

Kepada dokter aku berbisik; "Tolong lakukan yang terbaik untuk ayahku dok, jangan pertimbangkan biaya", kataku. Dokter tersenyum.

Ketika ayah sudah di rumah dan aku pamit pulang, aku tidak menyalami, tetapi merangkul dengan erat untuk membayar keinginannya di stasiun dulu. "Seringlah ayah menelponku, jangan hanya ibu", kataku. Ibu mengedipkan mata sambil tersenyum.

Dalam perjalanan pulang, aku berfikir, berapa banyak anak yang tidak paham dengan ayahnya sendiri seperti aku. Selama ini aku tidak paham betapa besar cinta ayah kepadaku.

Hari-hari berikutnya aku selalu berdoa : "Rabbighfir lii wa li waalidayya warhamhuma kama rabbayaani shagiira". Namun kini dengan perasaan berbeda. Terbayang ketika ayah bersujud pada hari pernikahanku sampai sajadah basah dengan air matanya.

"Allahumma ya Allah tanamkan di hati kami kekuatan dan keindahan iman, hiasilah hidup kami dengan kenikmatan ibadah dan kemuliaan akhlak, serta selamatkan kami dari semua fitnah dan keinginan maksiat." Aamiin

Hikmah : coba buka Al Quran Surat Luqman : 13-19... nasehat Lukman kepada Anaknya
Sumber : Muhammad Efendi.. member IS2

Friday, July 3, 2009

Kesalahan Fatwa Abu Hurairah, Tentang Wanita Berzina

oleh Mashadi (Eramuslim)
Rabu, 01/07/2009 16:04 WIB

Sedih. Sampai jatuh pingsan. Tak kuasa mendengar ucapan ulama itu. Betapa beratnya menanggung beban dosa besar. Dalam kitab ‘Tanbighul Ghafilin’, bahwa Abu Hurairah rahdiyallahu anhu berkata : ”Di suatu malam saya bertemu seorang wanita memakai cadar sedang berdiri di jalan". Tampaknya sangat aneh.

Lalu wanita itu berkata : “Wahai Abu Hurairah, saya telah berbuat dosa besar. Apakah saya ada kesempatan bertobat”, ucap wanita itu. “Apa dosamu?”, tanya Hurairah. “Sungguh aku telah berbuat zina dan anak hasil zina ini telah saya bunuh”, jawab wanita itu. “Engkau telah binasa, dan membinasakan, demi Allah tidak ada tobat untukmu”, jawab ulama itu.

Maka, wanita itu, ketika ia mendengar fatwa Abu Hurairah itu, menjerit dan langsung pingsan, ketika sadar lalu ia pergi. Ketika wanita itu pergi, Abu Hurairah menjadi gundah. Kegundahan itu, tak pelak membuat ulama yang terkenal itu, menangisi dirinya sendiri. Abu Hurairah menanyakan kepada dirinya sendiri : ”Bagaimana saya memberi fatwa, sedangkan Rasulullah Shallahu alaihi wa salam masih hidup?”, tukasnya.

Keesokan harinya Abu Hurairah datang kepada Rasulullah Shallahu alaihi was salam, dan menyampaikan kepada beliau : “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita tadi malam meminta fatwa, bahwa dirinya telah berbuat zina, kemudian membunuh bayinya dari hasil perbuatannya itu. Dan, saya mengatakan engkau telah binasa, dan membinasakan, demi Allah tidak ada tobatmu”, ucap Hurairah. “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, demi Allah kamu telah celaka dan mencelakakan orang lain, tidakkah kamu memahami ayat ini”, jawab Rasulullah.

“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain berserta Allah tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dlam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal sholih, maka kejahatan mreka diganti Allah dengan kebajikan. Dan, adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (al-Qur’an, al-Furqan : 68-70).

Selanjutnya, Abu Hurairah bekata, "Maka saya keluar dari kediaman Rasulullah shallahu alaihi was salam, dan sambil berlari-lari dari gang ke gang lain di kota Madinah, sambil saya bertanya : “Siapakah yang dapat menunjukkan saya pada seorang wanita yang meminta fatwa pada saya tadi malam?”, tanya Hurairah. Tapi, anak-anak kecil yang melihat Abu Hurairah itu, menganggap dia sudah gila. Karena, melihat perilaku Hurairah, yang lari kesana kemari, tanpa tentu arah, dan selalu menanyakan seorang wanita.

Kemudian, malam harinya, Hurairah menemukan wanita itu, dan berada di tempatnya semula. Maka, Hurairah memberitahukan pada wanita itu perihal sabda Rasulullah shallahu alaihi was salam, bahwa ia ada kesempatan untuk bertobat. Wanita yang malang itu, berteriak gembira, dan berkata : “Saya mempunyai sebuah kebun, akan saya sedekahkan kepada fakir miskin untuk menebus dosaku”, ucap wanita itu. Padahal, kebun itu, menghasilkan seribu kwintal korma, sedangkan dia sudah tidak memiliki apa-apa lagi.

Sejak itu, wanita yang sangat berbahagia itu, terus bertobat siang malam, tanpa henti, sampai saat senja menjelang Isya’, ia menemui ajalnya, sambil wajahnya nampak tersenyum. Karena telah terbebas dari dosa. Wallahu ‘alam.


Thursday, June 18, 2009

Perjalanan

Dari hamparan Gurun Thar menuju bukit-bukit Ghats
menyeberangi Gangga, Yamuna
bahkan Godavari...menuju Nalanda
DIA tidak ada diantara dewa

Aku baca yang tertulis dalam Gathas di Avesta
Ahura Mazda versus Angra Mainyu
Dikala Cyrus bertahta
Sampai takluknya Persia pada Alexander
DIA Yang Paling Agung tidak ada diantara yang Agung

Di gerbang kota Yerusalem
beberapa depa dari Golgota
Sejak Hadrianus hingga berdiri Basilica Constantina
Pada taman sang pemilik, Jusuf dari Arimatea
DIA tidak terbaring dibawah batu-batu gurun

Aku kecup batu hitam di Baitul Atiq
sebagai awal perputaran yang tujuh
menuju Rukun Syami, Iraqi, Yamami
dan kembali ke Al-Aswad
DIA tidak turut dalam lingkaran

Satu perjalanan lagi sebelum berhenti

Pada diri, pada hati

disitu....DIA ada!


Untuk istriku tercinta, pada milad ke - 32, 18 Juni 2009.
Perjalanan hidupmu telah lebih seperempat abad,
jangang akhiri pencarian akan DIA.
Jangan jauh berpaling untuk meraih kasih sayang-NYA,
karena DIA ada,
dekat,
bersemayam didalam Qolbu.



Dedaun luruh



Dedaun yang luruh

berdansa menari

meliuk bersama angin

merapat kearah jelitanya mawar

mengharap

menghiba

meminta berbaring di kelopaknya



lalu...durinya menujah

menembus nadi hijau



Monday, May 18, 2009

Milad



Waktu 'tlah beranjak lagi

dihela langkah membiar lambai...

antara kuncup melati hingga daun terakhir dimusim semi,

jatuh...

terpijak kaki-kaki telanjang,

tersapu kenangan.....



Tuesday, March 3, 2009

Penanganan Flu pada Anak

Belakangan ini cuaca sedang tidak menentu. Siang hari yang terasa sangat terik akan berubah mendung di sore hari yang kemudian berlanjut hujan lebat sejak malam hingga pagi menjelang. Kondisi ini memungkinkan daya tahan tubuh kita menurun. Akibatnya, penyakit akan mudah datang. Salah satu yang kerap dialami pada saat seperti ini adalah flu.

Siapa saja dapat terkena flu. Influenza atau yang biasa disebut flu merupakan suatu penyakit infeksi yang dapat menyebabkan demam, menggigil, batuk, rasa sakit pada tubuh, sakit kepala, dan terkadang sakit telinga atau permasalahan sinus. Flu disebabkan oleh virus. Virus sendiri merupakan mikroorganisme yang sangat kecil yang hanya dapat dilihat melalui mikroskop.

Bagi kebanyakan orang, flu merupakan hal biasa yang akan pergi menjauh dalam 1 atau 2 minggu. Namun bagi sebagian orang, flu dapat membuat mereka sangat menderita. Mereka yang dimaksud adalah bayi dan anak di bawah usia 5 tahun; orang tua lebih dari 50 tahun; serta orang dewasa dan anak yang memiliki masalah kesehatan seperti diabetes dan asma.

Jadi, perlu perhatian khusus bagi mereka yang masuk kategori di atas. Di antara mereka ada anak-anak. Flu pada anak sepertinya telah menjadi hal yang umum terjadi. Bagaimana pencegahan dan penanganan flu pada anak? Yuk simak artikel berikut...


Bagaimana Flu Menyebar?

Virus flu ada di dalam percikan yang keluar dari mulut dan hidung orang yang terinfeksi ketika orang tersebut bersin, batuk, atau bahkan tertawa. Anda dapat terkena flu dari seseorang yang terinfeksi dengan hanya menghirup percikan kecil tersebut. Anda juga dapat terkena flu ketika percikan tersebut ada di tangan Anda dan kemudian Anda menyentuh mulut atau hidung Anda. Maka ingatlah untuk selalu menutup mulut ketika Anda bersin untuk mengurangi kemungkinan menulari orang lain.

Flu biasanya menular melalui batuk atau bersin dan melalui kontak langsung. Virus flu masuk melalui mulut, hidung atau bahkan dengan hanya bersalaman dengan orang yang menderita flu. Flu juga dapat menyebar melalui penggunaan barang secara bersama-sama, misalnya telepon atau peralatan makan dan minum.

Ingatkan anak Anda untuk tidak berbagi barang pribadi dengan siapapun, apalagi jika sedang banyak temannya yang terkena flu baik itu di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya.

Flu dapat disertai gejala seperti batuk, demam ringan, sakit kepala, nyeri telinga, rasa lelah, mata merah dan berair. Flu dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, terlebih bagi anak-anak yang semestinya masih aktif bermain dan bersekolah.

Jika dibiarkan begitu saja, flu dapat mengakibatkan komplikasi antara lain otitis media (infeksi telinga akut), sinusitis, bronkitis kronik, dan pneumonia. Diantaranya, pneumonia pneumokokus merupakan komplikasi yang sering terjadi dan paling serius. Untuk itulah diperlukan penanganan yang tepat bagi mereka yang menderita flu, terlebih bagi anak-anak.


Bagaimana Jika Telah Terkena Flu?

Untuk dapat menyembuhkan flu, hal penting yang berperan tak lain adalah sistem imum atau daya tahan tubuh. Oleh karena itu, mereka yang terkena flu disarankan untuk banyak beristirahat agar kondisi tubuh pulih seperti sedia kala. Usahakan agar anak tidur cukup. Kalaupun anak sulit tidur karena bosan, usahakan agar anak tetap beristirahat di tempat tidur. Buatlah agar anak merasa nyaman, dengan mendengarkan musik, menonton film, atau membacakan buku.

Bila anak demam dengan suhu lebih dari 38,5 derajat Celcius, berikan obat penurun panas. Konsultasikan terlabih dahulu dengan dokter anak sebelum memberikan asetaminofen atau ibuprofen sebagai obat penurun panas. Jangan memberikan aspirin kepada anak karena dapat menimbulkan sindrom Reye.

Ingus yang keluar saat flu merupakan mekanisme tubuh untuk melawan virus yang tengah berkembang biak di rongga hidung dan sekitarnya. Jika ingus sangat mengganggu jalan napas anak, sedot dengan menggunakan alat pengisap lendir yang akan membantu mengurangi sumbatan.

Terapi dengan cara menghirup uap panas dapat membantu menghilangkan gejala hidung tersumbat dan mempermudah pengeluaran lendir. Udara yang hangat dan lembab juga dapat membantu meredakan gejala flu yang dialami anak.

Buat anak minum banyak cairan, terutama yang hangat. Sup hangat atau sari buah dapat diberikan. Perbanyak juga konsumsi air putih. Makan makanan bergizi agar kondisi tubuh cepat pulih.

Ajarkan anak untuk mencuci tangan secara teratur dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penularan virus flu ke orang lain. Ajarkan juga untuk menutup hidung ketika bersin atau batuk. Hal terpenting yang tidak boleh dilupakan adalah menjaga kebersihan lingkungan di sekitar anak.

Anak yang terserang flu sebaiknya istirahat di rumah. Demam, batuk, dan ingus yang banyak keluar akan membuat anak merasa tidak nyaman. Demikian pula dengan Anda. Jika Anda terserang flu, sebaiknya Anda tidak ke tempat kerja. Tak lain karena Anda dapat menularkan flu ke rekan kerja Anda yang dapat dengan mudah ditularkan lagi ke seluruh keluarga rekan kerja Anda.

Segera konsultasikan ke dokter jika flu menyerang bayi kurang dari 3 bulan; demam berkepanjangan; batuk disertai muntah; batuk berdahak; anak menjadi rewel; kesadaran menurun; atau anak mengalami sesak napas.


Vaksin Flu?

Siapa pun yang memiliki resiko terkena flu perlu mendapatkan vaksin flu. Tenaga medis seperti dokter atau suster juga perlu mendapatkan vaksin flu karena mereka menangani orang sakit. Mereka yang berada di sekitar orang tua dan anak-anak pun perlu mendapatkan vaksin flu. Di Indonesia mungkin vaksin flu belumlah menjadi hal yang umum, namun Anda bisa mendapatkan vaksin flu di dokter.

Saat ini para ahli berkata bahwa anak usia 6 bulan sampai 18 tahun perlu mendapatkan vaksin flu. Hal ini penting, terutama bagi anak yang memiliki penyakit hati atau jantung termasuk asma; penyakit kronis seperti diabetes, ginjal, anemia, atau permasalahan sistem kebalan tubuh termasuk HIV/AIDS.

Vaksin flu umumnya diberikan pada sebelum musim flu dimulai. Maksud musim flu di sini adalah bulan dimana banyak orang menderita flu dan mudah untuk tertular dan menularkan. Umumnya musim flu dimulai pada bulan November dan berakhir pada bulan April.

Vaksin flu akan melindungi Anda dari terjadinya flu. Kalaupun Anda terkena flu, Anda hanya akan mengalami gejala ringan dan sembuh lebih cepat. Anda perlu mendapatkan vaksin flu setiap tahun karena virus flu berubah setiap tahunnya dan vaksin khusus dibuat untuk melawan virus yang akan menjadi masalah kesehatan di tahun tersebut.