Monday, November 10, 2008

Khairan Abdillah Ammaar

(Saat kelahiran anak ke-3 kami, 19 Februari 2008, jam 03.00 wib)

...dan kaupun ada
Dia, Illah yang Esa, sekali lagi menyelimuti kami dengan Rahmat-Nya
Indah, Agung, Lembut….
Menghangatkan hati pada dingin sepertiga malam yang utama
Layaknya penegak Tahajjud meraup selaksa ampunan dari sang Khaliq
Tangismu mengukir takbir…Allahuakbar…
Dia, Allah yang Maha Sempurna telah bertitah, “Kun!”…maka jadilah !
dan kaupun ada….

Khairan…(Kebaikan)
Sang pemberi Kebaikan memberi “kebaikan” kepada kami…
Kau, bayi mungil tampan…anak ketiga kami
semoga membawa kebaikan bagi Ayah Bundamu…
bagi saudari-saudarimu…teman-temanmu kelak…kerabat…
lingkungan tempatmu tumbuh nantinya (InsyaAllah)…dan utamanya bagi dirimu sendiri..
agar baik pemahamanmu tentang Dien yang Allah ridho atasnya …
karena…“Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan maka Allah memberikan pemahaman yang baik tentang agama”. (Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim )

Abdillah Ammaar…(Hamba Allah yang Lembut Hati)
Allah turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir. Allah lalu berfirman, “Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan! Siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku beri! Siapa yang meminta ampun kepada-Ku tentu Aku ampuni.” Demikianlah keadaannya hingga fajar terbit. (HR. Bukhari 145, Muslim 758)

Dan hanya mereka, hamba-hamba Allah yang lembut hatinya yang dapat tegak berdiri
Saat sebagian besar lainnya terlelap didekap malam…
Kau jadilah satu dari mereka yang menegakkan sepertiga malam

Ayah, Bunda, kakak-kakakmu
dan segenap mahluk dibumi adalah hamba-Nya…berlemah lembutlah
“Sesungguhnya Allah Maha lemah lembut dan mencintai kelembutan. Dia memberikan pada kelemah lembutan apa yang tidak Dia berikan pada kekerasan". (HR. Muslim)

…Bin (Anak dari)
Kau anaku, anak Bunda, adik terkasih dari kakak-kakakmu…
Khairan Abdillah Ammaar Baso,
Pembawa Kebaikan dan Hamba Allah yang Lembut hati…
Insya Allah !!

Depok, 19 Februari 2008
03.00 WIB

Tuesday, November 4, 2008

Hijablah diri-diri kalian!

(Menjumpai kakak dan adik perempuanku)

Bismillaahirahmaanirrahiim..

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. [QS. An-Nuur:31]

My dear sisters,…
Telah sampai padaku ilmu tentang empat orang wanita yang harus aku, sebagai lelaki, pertanggung jawabkan di “yaumil akhir” nanti, mereka adalah…Ibu, saudara perempuan, isteri dan anak-anak perempuanku.

My dear sisters,…
Banyak hal yang ingin aku sampaikan kepada kalian, hal yang mungkin juga sudah kalian ketahui, entah dari buku yang kalian baca, pengajian yang kalian ikuti dan dengarkan, atau yang lebih mutakhir..email dan internet.

Jika kali ini aku ingin mengulanginya lagi, harap jangan kalian gusar, ini hanya sebagai bentuk kasih sayang dan tanggung jawabku, sebagaimana Allah telah tetapkan untukku.
Seandainya aku abaikan, ketakutanku hanya satu, kemurkaan-Nya.
Oleh karena itu, tolonglah aku dari murka-Nya, dengan membaca dan meresapkan apa yang akan aku sampaikan ini, agar merasuk kedalam kalbu, menetap didalam hati, dan berbuah amaliyah yang abadi.

My dear sisters,…
Hidup kita dibatasi waktu, usia kita bertambah sedangkan jatah hidup kita berkurang
sadarkah bahwa kita pastinya akan kembali menjumpai-Nya, Pencipta Yang Agung dan Maha Segala? sudahkah kita siapkan segala sesuatunya?
Bukan harta benda, bukan pangkat kedudukan, bukan pula gelar kebangsawanan…
Tidak..bukan itu semua…tapi Taqwa!!
Yaa…Taqwa…hanya ketaqwaan itu yang akan menyelamatkan kita, kini dan nanti, dunia akhirat.

Aku sangat paham bahwa kalianpun sudah mengetahui hal ini, tapi sudahkan kalian memulai mengayun langkah berjalan menuju Taqwa?
sudahkan pengetahuan itu membawa kepada kesadaran bahwa hidup kita bisa berakhir kapan saja…bahkan mungkin detik ini….
dan jika saat itu datang, mungkinkah diraih “khusnul khotimah” jika tidak kita persiapkan?

My dear sisters,…
Aku sadar dan mengerti jika kalian menganggap bahwa aku sendiri belumlah pantas menyandang gelar taqwa dan untuk itu belum pantas menasihati kalian…
dan itu benar, akupun teramat sadar akan hal itu…
aku belum separuh jalan menuju taqwa, bahkan seperempatnya pun belum…
jauh..masih jauh dari taqwa sebagaimana tuntunan Nabi kita
hanya saja Rasulullah sendiri telah bersabda, “Ballighu anni walau ayyah" (Sampaikanlah apa yang kalian dapat dariku walau hanya satu ayat)...
sedangkan Allah berfirman " . . . .Apa yang diberikan Rasul kepadamu terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu, tinggalkanlah . . . . " [Al Hasyr:7]

Kini aku sampaikan kepada kalian, walau “hanya” soal Taqwa, walau hanya satu ayat...renungilah...bawalah dalam tidur malam kalian yang panjang...tadaburilah

Setiap hari, setiap jam, setiap detik dalam hidupku
Tak sekejappun aku lupa akan kalian, sebagai bagian dari hisabku dihadapanNya kelak…
Ketahuilah, lebih mudah bagiku menyampaikan kebenaran kalam-kalam Nya dan sunnah-sunnah rasulNya kepada Ibu, Istri dan anak-anakku..
Itu karena Ibu dan anak-anakku berada pada masa yang berbeda dengan kita…
Pada ibu, hormat dan kasihku sudah sampai padanya sebelum aku berbicara, karena keluasan hati dan pengalamannya…
Bagi anak-anakku, aku adalah panutan yang harus di gugu dan ditiru..
dengan seijin Allah, aku berusaha menjadi sebagaimana aku mengharapkan mereka menjadi sesuai harapan kami, orangtua mereka
Sedangkan istriku,…InsyaAllah dia sangat paham bahwa mematuhi saya, selama tidak menyekutukanNya, adalah bentuk pengabdian yang akan membawa dia ke Jannah Nya..
Akan halnya kalian, adik dan kakakku….usia kita tidaklah terpaut jauh...jaman kita sama…pendidikan kita setara…pergaulanlah yang membedakan kita..

Untuk itu, adikku…kakakku…pahamilah…aku berusaha untuk tidak menggurui kalian
Aku tidak melebihi dari kalian sebagai hambaNya
Anggaplah aku teman yang sekedar mengingatkan kalian sekaligus mengingatkan dirinya sendiri..
Bahwa hanya Taqwa yang memungkinkan kita berada bersama rasul-rasul dan orang-orang saleh..
Dan pakaian taqwa yang langsung membedakan perempuan-perempuan kekasihNya dengan yang bukan adalah Hijab!!!

Karena itu, tolonglah aku untuk menolong jiwa kalian,…
Hijablah diri-diri kalian…sesungguhnya itu lebih baik dari dunia dan seisinya…
Tidak, sekali-kali aku tidak memerintah kalian,..tidak…bukan aku, tapi Dia, Allah Tuhan segala Illah!
Dia yang memerintahkan, RasulNya yang menyampaikan, dan aku sekedar penyambung lidah..

My dear sisters,…
Telah aku sampaikan kalimatNya,…
Kini terserah pada kalian, apakah bersedia memenuhi dan meninggikan seruanNya
Atau menjalani kehidupan “sewajarnya” menurut anggapan kalian dan sebagian besar umat
Hijab adalah wajib bagi kalian perempuan sebagaimana wajibnya Sholat…
Hijab bukan sunnah, bukan pula adat istiadat,…bukan..
Janganlah kebiasaan dan kewajaran dunia melampaui apa-apa yang telah ditetapkanNya
Jalani hidup mengikuti aturan-aturanNya dan sunnah rasulNya
Maka keselamatan dunia akhirat ganjarannya

Dia, Allah, pemilik semesta dan seisinya..sudah sepantasnyalah kita berhukum dengan hukum-hukumNya..
Maka kebenaran hukum manakah yang kalian pilih?

Dia, Allah, pemilik sah diri dan jiwa manusia…kepadaNyalah sebenar-benar kita akan kembali..
Maka kemana kalian akan sembunyi jika maut datang meminang?