Friday, May 27, 2005

Di kotaku ada pelabuhan...

Di kotaku ada pelabuhan...
dalam alami
bukan lantaran digali

sekian kapal datang dan pergi
bahkan tertambat berbilang hari

tlah ribuan, mungkin lebih
tangan dilambai mengantar terkasih

Di kotaku ada pelabuhan...
dari tempat kau berdiri
hingga sejauh tenggelamnya mentari

pandanglah dengan teliti
niscaya kau lihat air yang jernih

bersih biru belum dicemari
tempat langit berkaca diri

Di kotaku ada pelabuhan...
sampai terakhir kutinggal pergi
berita yang kudapat tak pernah berhenti

dulu pernah aku berjanji
jika kelak kembali pasti kusambangi

bersama ayah, ibu, kakak dan adik
mengulang cerita, dahulu hingga kini

Di kotaku ada pelabuhan...
indah memang...

cuma sekarang, rasanya tak ingin aku pulang
bila mesti mengulang cerita tanpa satu pemeran
karena ayahku sudah duluan "menyeberang"
dan aku tak sempat melambaikan tangan...


Jakarta, 27 Mei 2005

Untuk Papi,
semoga Allah mengampuni dosa-dosamu,

melapangkan tempat diammu,
mencintaimu sebagaimana papi mencintai kami
anak-anakmu, Amin...


Ada hal yang selalu saya hindari untuk menulisnya di blog...berpulangnya papi ke rahmatullah, kembali kepada Sang Pemilik kehidupan ini. (kami memanggil ayah ibu kami dengan papi mami bukan untuk gaya-gaya'an...di Sulawesi Utara, tempat kami lahir dan dibesarkan, pangilan ini yang umum di gunakan, justru jika kita memanggil dengan ayah ibu akan dianggap gaya-gaya'an, hal ini menjadi kebalikan di Jakarta).

Kesedihan selalu saja mendahului saya sebelum sempat menyentuh keyboard PC saya untuk menulisnya.

Hari ini keinginan untuk menulis hari duka itu mengalahkan kesedihan saya...walaupun tidak pergi jauh, mungkin hanya menepi disudut hati saya, karena sekarangpun dia sudah berusaha mengambil posisi ditengah lagi.

Setiap mengingat saat pertama kali saya diberi kabar meninggalnya beliau oleh tante saya lewat telepon, jam 11.30 malam...rasanya seperti diambil sebagian raga ini.

Masih sangat jelas di ingatan saya,...saat itu hari Jumat, tanggal 17 Desember 2004, jam 9.15 malam, papi menelpon saya ke HP, beliau baru saja tiba di Jakarta, di rumah papi mami di Tanjung Priok, jam 7.00 malam, setelah seminggu berada di Palu menengok Ibunda beliau yang sedang sakit.

Pembicaraan kami sekitar kabar di kampung beliau cukup lama, sekitar 10 menitan. Kata-kata terakhir papi di telepon adalah "nanti aja kita ngobrol lagi hari Minggu nanti"...hari Minggu kami memang berencana mengadakan syukuran ulang tahun ke-1 tahun anak kedua kami, Lila (lahir 13 Desember 2003), syukurannya sengaja kami mundurkan supaya papi bisa hadir.

Tapi itu ternyata menjadi percakapan saya yang terakhir dengan papi. Kurang lebih dua jam setelah itu, papi dipanggil menghadap Sang Khalik.

Innalillahi wa innaillaihi roji'un. Kepergian yang tenang di kamar yang hanya di temani isterinya tercinta, mami kami (adik saya sudah berlari keluar rumah meminta pertolongan tetangga)...tidak ada erangan kesakitan, hanya matanya yang menatap mami kami terus...lalu kemudian menutup seolah tidur (Ya Allah, semoga itu menjadi petunjuk akhir yang Khusnul Khotimah).

Kesedihan tak sempat melihat saat terakhir beliau, tak sempat membimbing beliau mengucapkan talqin, tak sempat mencium tangannya untuk meminta ampun...selalu kusesali.

Tapi itu mungkin jawaban dari doa-doanya yg sering beliau ucapkan dalam shalatnya yang kami tahu dari mami, "papi selalu berdoa semoga saat papi meninggal tidak merepotkan orang banyak, berlagsung cepat dan segera"...Allah telah menjawab doa papi.

Thursday, May 26, 2005

Bravo Liverpool !!!

Taksim Square has never seem anything like the scenes created by the Liverpool fans today and in amongst the hundreds of brilliant flags on display, we found this rather good one.

No small toffees for feast tonight
Kopites party with Turkish delight

Jose, Sir Alex... London press
All choking on sweet success

Money, not love, is your drive
But tell us... Can you count to five?
(www.liverpoolfc.tv)

Yes, that is the best banner in Istambul yesterday, during the Champion league final between AC Milan vs Liverpool FC.

Buat yang ga nyambung, saya jelasin dikit...Kopites itu dari kata the Kop, adalah sebutan untuk para fans Liverpool, sedangkan kata-kata terakhir, Can you count to five merujuk ke posisi terakhir Liverpool di liga Inggris musim ini.

Nah, selebihnya, artiin aja sendiri apa maksudnya!

Anyway...Amazing, astounding, awe-inspiring, breathtaking, extraordinary, hair-raising, heart-stirring, magnificent, marvellous, miraculous, moving, overwhelming spectacular, spine-tingling, striking, stunning, stupefying, stupendous, wonderful.

Pick your own word to describe what 500 million people around the world have witnessed here in Istanbul tonight. What the hell - pick a few. No single word can describe the greatest comeback ever known in world football. (www.liverpoolfc.tv)

Buat saya, kalo' ada satu kata yg bisa merangkum semua vocabulary diatas, maka kata itu pantas untuk Liverpool. Bravo Liverpool !!.

Dari ketinggalan 0-3 dibabak pertama, menyamakan menjadi 3-3 di babak kedua hanya dalam waktu 6 menit (menit 54 Gerrard, 56 Smicer, 58 Alonso penalti), dan menang 3-2 dalam adu penalti, melawan kesebelasan sekelas AC Milan....apa ga Fantastis !!

No matter what happens to Jerzy Dudek, Steve Finnan, Sami Hyypia, Jamie Carragher, Djimi Traore, Luis Garcia, Steven Gerrard, Xabi Alonso, John Arne Riise, Harry Kewell, Milan Baros, Djibril Cisse, Dietmar Hamann and Vladimir Smicer later on in their careers, no one will ever be able to take away the fact that they were the men who won the European Cup for keeps here in Turkey. (www.liverpoolfc.tv)

Yes, the Trophy is now for Liverpool FC to keep..sebagai pemenang 5 kali, UEFA menghadiahan tropi tersebut menjadi milik Liverpool.

Liverpool FC - Kings of Europe. How good does that sound?

YOU'LL NEVER WALK ALONE !!.

Monday, May 23, 2005

Mangkuk Cantik, Madu & Sehelai Rambut

Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abubakar r.a., Umar r.a., Utsman r.a., dan 'Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a.

Di rumah Ali r.a. istrinya Sayidatina Fathimah r.ha. putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu.

Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).

Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".

Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Fatimah r.ha.berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yangtak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Allah SWT berfirman, " Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Begitulah kalimat-kalimat indah yang diucapkan, sebagai pelajaran bagi umat.

Friday, May 13, 2005

Berhitung Nikmat-Nya

Butalah, tulilah, pandirlah kita jika terlintas pikiran seperti ini?. Pertanyaan yang pantas diajukan kepada diri kita, sebagai hamba, adalah "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?". (QS. Ar Rahmaan : 13)

Atau jika ingin berhitung,...berhitunglah tentang amal-amal kita, "Hasibu qabla an tuhasabu", kata 'Umar Ibn al-Khath-thab, "Hitung-hitunglah sendiri sebelum kamu dihitung-hitung". Lebih beratkah timbangan amal kebaikan kita dibanding dengan dosa maksiat?, atau malah sebaliknya?...Naudzubillahimindzalik!.

Jika tidak bisa kita menghitung dan mengira-ngira timbangan amal dan dosa kita, apalah lagi menghitung nikmat-Nya?.

"Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya". ( QS. Ibrahim : 34 )

Siapakah yang memerintah jantungmu
hingga berdenyut,
atau tiba-tiba membeku
di suatu sore yang kelabu?

Siapakah yang sampai hari ini
tak membiarkan darahmu berhenti
atau mripatmu kelam dan telingamu tuli?

Siapakah yang menghembuskan nafasmu
memberi gerak bagi persendianmu
untuk memungkinkanmu menapaki waktu?

Siapakah yang menidurkanmu di malam sunyi
sementara tak meneruskannya ke kekekalan abadi
melainkan dibangunkannya engkau di fajar hari
dan menyodorkan di hadapanmu
rejeki yang tiada kunjung selesai?

- emha ainun nadjib

“Tidak seorang pun dapat menghitung nikmat yang telah Allah karuniakan kepadanya sehingga jika air laut dijadikan tinta untuk menulis dan menghitungnya maka tidak akan pernah sanggup menghitung nikmat-Nya yang Maha Besar”.

Wednesday, May 11, 2005

Oase bernama Syukur

Hari ini saya baru masuk kerja lagi setelah dua hari mangkir, tidak ada yg istimewa yang terjadi di kantor selama dua hari kemarin...untunglah!. Hari ini bahkan tidak ada kesibukan berarti, pikiran jadi terbayang dua orang anak-anak terkasih dirumah yang sedang sakit.

Sejak hari Kamis, 5 Mei kemarin, Naya, si sulung kami yg berusia 2 tahun 9 bulan, sakit. Batuk, pilek dan suhu badannya naik sampai 38,7 derajat celcius. Dari dokter, dia diberi antibiotik, obat untuk batuk dan panas...hanya saja panasnya tetap berkisar 37 s/d 39...duh nak, hati ini selalu mengharap sakitnya kalian, anak-anakku di berikan saja untukku.

Minggu malam Senin, saya berjaga semalaman, sejak pukul 11.30 malam sampai terdengar adzan Subuh, Naya di kompres...kepala, punggung, dada, perut sampai ketiaknya, sesuai saran dokter jika panasnya tinggi. Besok, kami, Ayah Bundanya, sudah berniat akan membawanya ke RS Hermina, dia biasanya cocok dengan dokter dan obat disitu.

Senin pagi, si bungsu, Lila (1 tahun 5 bulan), juga panas plus pilek..ya Rabb, mengapa harus mereka, bidadari kami...saya mengeluh.

Jadilah hari senin itu kami membawa kedua buah hati kami ke dokter. Keduanya diberi obat yg sama, hanya saja si Sulung ditambah dengan Fisiotherapy.

Senin malam selasa, sepulang dari RS, Lila panasnya turun setelah minum obat, sedangkan Naya, karena habis fisiotherapy dan saran dokter, tidak diberi obat dulu, hanya diberi Sanmol setiap 4 jam untuk penurun panas. Sekali lagi saya berjaga hingga subuh untuk ngompres.

Lelah, capek dan sedih melihat kedua bocah itu kehilangan kelincahan dan cerewetnya (yang biasanya bikin sedikit kesal juga).

Selasa pagi, ada berita di koran-koran dan di beberapa stasiun TV...virus Polio menyerang, banyak sudah anak-anak, yang rata-rata seumuran dengan Naya dan Lila, menjadi korban karena ketidaktahuan orang tua mereka tentang pentingnya imunisasi, walaupun di posyandu imunisasi ini gratis.

Saya terpaku didepan TV melihat anak-anak itu tidak berdaya, tidak bisa bermain dengan sebayanya seperti biasa, berlari, berkejaran, naik sepeda...

Ya Allah, sekali lagi Engkau menegurku, langsung dengan contoh yang nyata...dalam keadaan seperti apapun, harusnya saya selalu bersyukur, bukannya mengeluh...seperti saat ini.

Bersyukur bahwa kami, Ayah Bunda Naya dan Lila, punya pengetahuan mengenai pentingnya imunisasi sehingga mereka, Alhamdulillah, terlindungi dari virus polio tersebut.

Bersyukur bahwa kami masih punya rezeki untuk membawa mereka ke RS Hermina (yang cukup mahal untuk ukuran kami), hingga sakit mereka tidak berkepanjangan, insya Allah.

Bersyukur bahwa mereka "hanya" sakit batuk, pilek dan panas, bukan penyakit yang lebih berat.

Bersyukur bahwa pada saat saya tidak masuk kerja, tidak ada pekerjaan mendesak yang perlu saya selesaikan.

Bersyukur bahwa kami, Ayah Bunda mereka, tidak dalam keadaan sakit, sehingga kami dapat merawat keduanya dengan, insya Allah, sebaik kami mampu, besyukur bahwa...ahh, banyak...banyak sekali yang patut disyukuri.

Sekarang, sejuk rasanya dada ini...nyaman, ringan dan lapang terasa, seperti bertemunya kafilah yang telah berjalan jauh di padang pasir gersang, dengan Oase yang bersih bening.

Allah berfirman dalam Hadits Qudsi*:

Apabila telah Kubebankan kemalangan (bencana) kepada salah seorang hamba-Ku pada badannya, hartanya atau anaknya, kemudian ia menerimanya dengan Sabar yang sempurna, Aku merasa enggan menegakkan timbangan baginya pada hari qiamat atau membukakan buku catatan amalannya baginya.
(HQR. al-Qudha'i, ad-Dailami dan al-Hakimut-Turmudzi dari Anas r.a.)

Ya Rabb,
teguhkan niat kami pada jalan-MU
ikatkan hati-hati kami pada tali dien-MU,
agar tak lalai kami bersyukur atas karunia-MU dalam hidup kami
amin.



Note*

Hadits Qudsi adalah setiap ucapan yang disandarkan kepada Allah swt. oleh Rasulullah saw.
Karena itu, hadits qudsi sering diawali dengan kalimat “… dari Rasulullah saw. dari hadits yang beliau riwayatkan dari Tuhannya,…” atau “Rasulullah saw. bersabda, Allah swt berfirman,…”

Terdapat perbedaan mendasar antara Al Qur’an dan Hadits Qudsi, yaitu:

(1) Kandungan isi [content] dan redaksional Al Qur’an merupakan firman Allah swt, (satu huruf pun tidak diubah oleh Rasulullah saw. saat menyampaikannya kepada ummat), sedangkan hadits qudsi kandungan isi [content] dari Allah sementara redaksionalnya dari Nabi saw.

(2) Dalam Al Qur’an dikenal istilah surat dan ayat, sementara dalam hadits qudsi tidak dikenal istilah tersebut.

(3) Ayat Al Qur’an bisa digunakan sebagai bacaan surat dalam shalat, sedangkan hadits qudsi tidak boleh dijadikan bacaan surat dalam shalat.

(4) Al Qur’an itu pasti shahih karena diriwayatkan secara mutawatir, sementara hadits qudsi ada yang shahih dan ada pula yang dhaif tergantung bagaimana kualitas para perawinya.

(This Note copied from www.percikan-iman.com)

Friday, May 6, 2005

Pygmalion

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus. Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya.

Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik. Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini". Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu." Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu". Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya." Itulah pola pandang Pygmalion.

Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain, sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik.

Kawan-kawan Pygmalion berkata, "Ah..sebagus-bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu." Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia sungguhan. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.

Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia seutuhnya.

Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.

Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.

Misalnya:

* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.

* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.

* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.

Dampak pola berpikir positif itu disebut Dampak Pygmalion. Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.

* Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betu menjadi judes.

* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur, akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.

* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang.

Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain. Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.

Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk, kita akan menjadi curiga, "Barangkaliia sedang mencoba membujuk," atau kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma barang murah."

Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri. Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia. Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita."

Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai. Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah.

Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam. Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai. Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik.

Berpikirlah baik tentang diri sendiri. Berpikirlah baik tentang orang lain. Berpikirlah baik tentang keadaan. Berpikirlah baik tentang Tuhan.

Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Like Pygmalion, sort of!.

Make Sure You Are a Pygmalion and the world will be filled with positive people only...how nice!!!!.

Wednesday, May 4, 2005

Orang yang Dilindungi Allah

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ (ص) قَالَ : سَبْعَةٌ يُضِلُّهُمُ اللهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ؛ إِمَامٌ عَادِلٌ وَشَابٌ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ بِالْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَا فِى اللهِ إِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ إِمْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصَبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّى أَخَافُ اللهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَتَعْلَمَ شِمَالُهُ مَايُنْفِقُ يَمِيْنُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ
(خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ (متفق عليه

Berkata Abu Hurairah r.a : bahwa Nabi saw telah bersabda:
“Ada tujuh kelompok yang akan mendapat perlindungan Allah pada hari yang tiada perlindungan kecuali perlindungan-Nya. Mereka adalah pemimpin yang adil, anak muda yang senantiasa beribadah kepada Allah Azza wa Jalla, seseorang yang hatinya senantiasa dipertautkan dengan mesjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, yakni keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh seorang wanita bangsawan lagi rupawan lalu ia menjawab: “Sungguh aku takut kepada Allah”, seseorang yang mengeluarkan shadaqah lantas di-sembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya, dan seseorang yang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian ia mencucurkan air mata”. (H.R.Bukhary - Muslim)

Hadits ini menjelaskan bahwa pada hari kiamat ada tujuh tipe atau golongan manusia yang akan mendapatkan perlindungan Allah swt, yaitu :

1. Pemimpin yang adil
Menjadi pemimpin yang adil itu tidaklah mudah, butuh pengorbanan pikiran, perasaan, harta, bahkan jiwa. Dalam ajaran Islam, kepemimpinan bukanlah fasilitas namun amanah.

Kalau kita menganggap kepemimpinan atau jabatan itu sebagai fasilitas, kemungkinan besar kita akan memanfaatkan kepemimpinan itu sebagai sarana memperkaya diri tanpa menghiraukan aspek halal atau aharam.

Sebaliknya, kalau kita menganggap kepemimpinan atau jabatan itu sebagai amanah, kita akan melaksanakan kepemimpinan itu dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab. Nah, untuk melaksanakan kepemimpinan dengan cara yang amanah itu tidaklah mudah.

Karena itu logis kalau kita menjadi pemimpin yang adil, Allah akan memberi perlindungan di akhirat kelak.

2.Anak muda yang saleh
Masa muda adalah masa keemasan karena kondisi fisik masih prima. Namun diakui bahwa ujian pada masa muda itu sangat beragam dan dahsyat.

Oleh sebab itu, apabila ada anak muda yang mampu melewati masa keemasannya dengan taqarrub (mendekatkan) diri kepada-Nya, menjauhkan diri dari berbagai kemaksiatan, serta mampu mengendalikan nafsu syahwatnya, Allah akan memberikan perlindungan-Nya pada hari kiamat.

Ini merupakan imbalan dan penghargaan yang Allah berikan kepada anak-anak muda yang saleh.

3.Orang yang hatinya terikat pada mesjid
Kalimat “seseorang yang hatinya senantiasa dipertautkan dengan mesjid” seperti yang disebutkan hadits di atas, paling tidak menunjukkan dua pengertian.

Pengertian pertama, orang-orang yang kapan dan di manapun berada selalu ingin memakmurkan tempat ibadah.

Pengertian kedua, orang-orang yang tidak pernah melalaikan ibadah di tengah kesibukan apapun yang dijalaninya.

4.Bersahabat karena Allah
Poin ini terambil dari kalimat “dua orang yang saling mencintai karena Allah, yakni keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah”.

Bersahabat karena Allah swt. maksudnya kita mencintai seseorang atau membencinya bukan karena faktor harta, kedudukan, atau hal-hal lain yang bersifat material, namun murni semata-mata karena Allah swt.

Kalau sahabat kita berbuat baik, kita mendukungnya, dan kalau berbuat salah kita mengingatkannya, bahkan kita berani meninggalkannya kalau sekiranya sahabat tersebut akan menjerumuskan kita pada gelimang dosa dan maksiat.

Inilah yang dimaksud dengan persahabatan karena Allah.

5.Mampu menghadapi godaan lawan jenis
“Seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh seorang wanita bangsawan lagi rupawan lalu ia menjawab: “Sungguh aku takut kepada Allah.”

Kalimat ini menggambarkan bahwa kalau kita mampu menghadapi godaan syahwat dari lawan jenis, maka kita akan mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat. Di sini digambarkan seorang laki-laki yang digoda wanita bangsawan nan rupawan tapi dia menolak ajakannya bukan karena tidak selera kepada wanita itu, namun karena takut kepada Allah.

Jadi, rasa takut kepada Allahlah yang menjadi benteng laki-laki tersebut, sehingga tidak terjerembab pada perbuatan maksiat. Karena itu Allah memberikan penghargaan pada hari kiamat dengan memberikan pertolongan-Nya.

Di sini diumpamakan laki-laki yang digoda wanita, namun sangat mungkin wanita pun digoda laki-laki.

6.Ihklas dalam beramal
“Seseorang yang mengeluarkan sedekah lantas disembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya.”

Ini gambaran keihlasan dalam beramal. Saking ihklasnya dalam beramal sampai-sampai tangan kiri pun tidak tahu apa yang diinfakkan atau disumbangkan oleh tangan kanannya.

Pertanyaannya, bolehkah kita bersedekah sambil diketahui orang lain, bahkan nama kita dipampang di koran? Boleh saja, asalkan benar-benar kita niatkan karena Allah swt, bukan karena cari popularitas.

Perhatikan ayat berikut, “ Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikannya itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Baqarah 2: 271)

7.Zikir kepada Allah dengan khusyu
“Seseorang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi, kemudian ia mencucurkan air mata.” Zikir artinya mengingat Allah. Kalau seseorang berdo’a dengan khusyu hingga tak terasa air mata menetes karena sangat nikmat berzikir dan munajat kepada-Nya, maka Allah akan memberikan pertolongan kepadanya pada hari kiamat kelak.

Mudah-mudahan Allah memberi kekuatan agar kita bisa menjadi orang-orang yang mendapat pertolongan dan perlindungan-Nya. Caranya? Kerjakanlah tujuh poin di atas! Wallahu A’lam.

Penulis : Ustadz Aam Amiruddin

Surat dari seorang Ayah

Untuk Anak-anaku, Khanaya, Khalila, Khairan dan Khalid.

Anak-anaku, ayah tuliskan surat ini atas nama rindu yang besarnya hanya Allah yang tahu.

Nak, menjadi ayah itu indah dan mulia. Besar kecemasanku menanti kelahiran kalian dan perjuangan bunda kalian dulu belum hilang hingga saat ini. Kecemasan yang indah karena ia didasari sebuah cinta. Sebuah cinta yang telah terasakan bahkan ketika yang dicintai belum sekalipun kutemui.

Nak, menjadi ayah itu mulia. Bacalah sejarah Nabi-Nabi dan Rasul dan temukanlah betapa nasehat yang terbaik itu dicatat dari dialog seorang ayah dengan anak-anaknya.

Meskipun demikian, ketahuilah anak-anakku, menjadi ayah itu berat dan sulit. Tapi kuakui, betapa sepanjang masa kehadiran kalian dan bunda di sisiku, aku seperti menemui keberadaanku, makna keberadaan kalian, dan makna tugas kebapakanku terhadap keluarga.

Sepanjang masa keberadaan kalian adalah salah satu masa terindah dan paling aku banggakan di depan siapapun. Bahkan dihadapan Tuhan, ketika aku duduk berduaan berhadapan dengan Nya, hingga saat usia senja nanti, insya Allah.

Anak-anakku, saat pertama kalian hadir, kucium dan kupeluk sebagai buah cintaku dan bunda. Sebagai bukti, bahwa aku dan bunda kalian tak lagi terpisahkan oleh apapun jua.

Tapi seiring waktu, ketika kalian suatu kali telah mampu berkata: "TIDAK", timbul kesadaranku siapa kalian sesungguhnya. Kalian, anak-anakku dan bunda, bukan milikku, atau milik bundamu. Kalian lahir bukan karena cintaku dan cinta bunda. Kalian adalah milik Tuhan. Tak ada hakku menuntut pengabdian dari kalian semua. Karena pengabdian kalian semata-mata seharusnya hanya untuk Allah.

Anak-anakku, sedih, pedih dan terhempaskan rasanya menyadari siapa sebenarnya aku dan siapa kalian. Dan dalam waktu panjang di malam-malam sepi, kusesali kesalahanku itu sepenuh-penuh air mata dihadapan Allah....Syukurlah, penyesalan itu mencerahkanku.

Sejak saat itu, anak-anakku, satu-satunya usahaku adalah mendekatkan kalian kepada pemilik yang sebenarnya. Membuat kalian senantiasa berusaha memenuhi keinginan pemilik yang haq. Melakukan segala sesuatu karena Nya, bukan karena aku dan bunda. Tugasku, dan juga menjadi tugas bunda kalian, bukan membuat kalian dikagumi orang lain, tapi agar kalian dikagumi dan dicintai Allah.

Inilah usaha terberatku Nak, karena artinya aku dan bunda harus lebih dulu memberi contoh kepada kalian, dekat dengan Allah. Keinginanku harus lebih dulu sesuai dengan keinginan Allah. Agar perjalanan kalian mendekati Nya tak lagi terlalu sulit.

Kemudian, kitapun memulai perjalanan itu bersama, ayah, bunda dan kalian anak-anak kami, tak pernah kalian kami hindarkan dari kerikil tajam dan lumpur hitam. Kami cuma menggenggam jemari kalian dan merapatkan jiwa kita satu sama lain. Agar dapat kalian rasakan perjalanan ruhaniah yang sebenarnya.

Saat kalian mengeluh letih berjalan, ayah bunda kuatkan kalian...karena kita memang tak boleh berhenti. Perjalanan mengenal Allah tak kenal letih dan berhenti, anak-anakku. Berhenti berarti mati, inilah kata-kataku tiap kali memeluk dan menghapus air mata kalian dan bunda, ketika hampir putus asa.

Akhirnya Nak, kalau nanti, ketika semua manusia dikumpulkan di hadapan Allah, dan kudapati jarakku amat jauh dari Nya, aku akan ikhlas. Karena seperti itulah aku di dunia. Tapi, kalau boleh aku berharap, aku ingin saat itu aku melihat kalian semua dekat dengan-Nya. Aku akan bangga Nak, karena itulah bukti bahwa semua titipan bisa kita kembalikan kepada pemiliknya.

Dari ayah yang senantiasa merindukan dan menyayangi kalian.

(Edited from Lembaran da'wah "MISYKAT" No.8)

Musibah dan Ujian sebagai Penghapus Dosa

Dari Anas bin Malik r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Manakala Allah SWT menghendaki kebaikan pada hamba-Nya, maka dipercepatlah hukuman untuknya di dunia. Dan manakala Allah SWT menghendaki keburukan pada hamba-Nya, maka dosanya ditunda untuk disiksa pada hari kiamat." (HR Tirmizy dengan sanad hasan shahih).

Butir-butir Hikmah:
1. Sabar atas musibah dan penyakit bagi seorang mukmin akan menjadi pembersih dari dosa.
2. Di antara wujud kecintaan Allah SWT kepada hamba-Nya adalah dengan jalan memberinya ujian di dunia ini.
3. Seorang hamba yang baik hendaknya ridha atas ujian dari Allah SWT tanpa putus asa atau murka saat menerimanya.

Note :
Sebagai ibroh untuk keluarga saya...Ibu, adik, kakak, isteri dan anak-anak saya.

Tuesday, May 3, 2005

Bersegeralah menuju Taubat!

Prolog:
Bersegeralah menuju taubat! jangan menunda!
kita tidak tahu apakah besok umur kita masih ada,
apakah sejam lagi kita masih bisa tertawa.

Tunduklah...sujudlah padaNya, menangislah demi mengingat dosa-dosa kita

Dialah sang Maha
Dialah penerima taubat
Dia mendengar dan mengabulkan pinta...

Ada sebuah kisah nyata dari Jordania (sumber: Amman Post), yang mudah-mudahan bisa menjadi Ibroh bagi kita, terutama saya.

Here it goes...

Sepasang wanita muda sedang duduk duduk pada sebuah bar dihotel berbintang lima, dengan pemandangan “Laut Mati” (Dead Sea), sekitar 40 km dari kota Amman Ibukota Jordan, hotel itu terletak sangat dekat dengan perbatasan Israel, mereka sedang menikmati “Tequilla”, itulah salah satu jenis minuman keras yang paling umum disana.

Ketika dalam perjalanan pulang, keduanya menyaksikan seorang wanita yang tergeletak ditengah jalan, keadaannya sangat mengerikan, wanita itu sangat dikenal oleh keduanya, seorang pelacur yang selalu mabuk dari hasil kerjaannya, wanita itu tergeletak ditengah jalan dalam keadaan tak bernyawa, perutnya yang buncit dan menonjol menunjukkan bahwa ia sedang hamil tua telah pecah, sedangkan dilehernya masih tergantung termos besi yang berisi arak.

Wanita itu tewas disebabkan menyeberang dalam keadaan mabuk. Tubuhnya yang kurus dengan perut yang buncit itu dihantam sebuah truk peti kemas hingga terlempar.

Belum cukup hantaman truk besar itu melandanya, tubuh wanita itu bagaikan panah lepas dari busurnya menghantam tebing karang disamping jalan, lalu...baru tubuh penuh dosa itu terhempas di kerikil tajam di teras jalan.

Tulang kepalanya remuk, sebagian kulit kepala dan rambutnya masih menempel di tebing karang, paha kanannya sudah terpisah dari tubuhnya, perutnya robek serta kepala bayi kecil tersembul dari perut ibunya yang bermandikan darah dan arak yg berasal dari termos yang penyok sekalian meremukkan tulang rusuknya, bayi itu masih tampak bergerak gerak, terkejang-kejang, lalu diam untuk selamanya.

Pemandangan menyeramkan itu membuat kedua wanita itu pucat pasi dan jatuh pingsan.

Keesokan harinya kedua wanita itu saling bertemu di sebuah Mall di Pusat kota Amman, akan tetapi yang satu sudah jauh berubah, ia telah mengenakan jilbab lengkap, wajahnya sudah memancarkan cahaya tobat, dan kelopak matanya membengkak karena banyak menangis, wanita kedua tampak kaget.

“Hei…apa aku tak salah lihat ???” serunya dengan pandangan keheranan.

Wanita pertama hanya menunduk dan berkata lirih, “Aku telah kembali pada bimbingan Tuhanku, aku takut dan malu pd Nya, aku jijik terhadap diriku, aku rindu pada keindahan, aku rindu pada kesucian, aku rindu pada kemuliaan, hanya Tuhanku yang mau mema’afkanku, hanya Tuhanku yang dapat memuliakanku, hanya Tuhanku yang dapat menyucikanku…” belum selesai ia berbicara wanita kedua sudah berlalu dari hadapannya.

Tiga bulan berlalu tanpa terasa, kedua wanita itu sudah tak pernah berhubungan lagi, wanita pertama sedang asyik menikmati cahaya ayat ayat Allah, ia duduk di kursi kayu di beranda rumahnya, melewatkan sore harinya bersama Al Qur’an, yang dahulu sore harinya ia habiskan bersama Tequilla.

Tiba tiba Ponselnya berbunyi seakan hendak memutus kenikmatannya, tetapi ia enggan memutus ngajinya, ia biarkan selular itu berbunyi, berhenti dan berbunyi lagi, lalu berhenti dan berbunyi lagi, akhirnya dengan sangat berat ia menghentikan bacaann Al Qur’annya dan menjawab telepon, ternyata sipenelepon adalah temannya yang sudah tiga bulan tak pernah mau berhubungan dengannya.

Temannya berkata lirih “Bagaimana sih caranya bertobat..? ”. Dengan gembira wanita shalihah itu menjelaskan cara cara shalat, membaca Al Qur’an dan ibadah ibadah Indah lainnya.

Tetapi temannya terdiam dan berkata dengan berat, “Sholat..?, pake jilbab..?, aduh malas ah, aku berat melakukannya, tapi…., aku butuh ketenangan”.

Wanita shalihah itu berusaha meyakinkan bahwa Ibadah dengan diawali tobat adalah ketenangan yang sangat indah, namun temannya memang kepala batu, seraya berkata, “ngga deh.., aku belum mau jadi biarawati..!”, seraya memutus hubungan teleponnya.

Tiga hari kemudian wanita shalihah itu mendapat kabar bahwa temannya telah menemui ajalnya. Lalu ia bergegas untuk melayat kerumah temannya dan ternyata jenazah telah menuju pusara untuk dimakamkan.

Sesampainya ia dirumah temannya ia bertemu ibu dari temannya tsb yang juga terlambat, karena datang dari luar kota. Ibu itu tergopoh gopoh menuju pusara anak perempuannya didampingi si wanita shalihah. Ketika tiba ternyata penguburan telah selesai, si ibu berteriak menjerit jerit, ia menjambak rambut dan merobek bajunya memaksa untuk melihat jenazah anaknya terakhir kali.

Penguburan dan talqin sudah usai, namun permintaan ibu membuat para hadirin menjadi bingung. Mereka berusaha menyabarkan Sang ibu, namun ibu itu terus memaksa dengan terus merobeki bajunya.

Akhirnya permintaannya pun dengan berat diterima, kuburan itu di gali lagi atas permintaan keluarganya. Penggalipun dengan cepat menggali pusara itu. Namun ketika sampai pada kayu penutup mayat, ternyata kayu kayu itu sudah hancur.

Mereka menyingkirkan kayu kayu itu dengan penasaran…semua wajah melongokkan pandangannya ke liang kubur. Lalu kayu kayu hancur itu pun disingkirkan dengan hati-hati, maka terlihatlah pemandangan yang sangat mengerikan.

Kain kafan penutup mayat itu sudah hancur berserakan, mayat wanita itu hangus terbakar, rambutnya kaku bagaikan jeruji besi, hampir mirip sapu ijuk, kedua bola matanya berada dipipinya dalam keadaan kuncup bagaikan buah kering yang terbakar. Dan lidahnya terjulur keluar serta dari mulut, mata dan telinganya mengalirkan asap yang berbau daging hangus.

Semua sosok yang menyaksikan pemandangan itu terlonjak mundur. Ibu dan wanita shalihah itu sudah sedari tadi jatuh pingsan. Dan para penggali kubur yang sudah melompat keluar liang itu dengan tanpa pikir panjang menimbun liang itu dengan cepat dan lari meninggalkan pusara.

Beberapa waktu setelah pemakaman dan kejadian mengerikan sahabatnya, wanita shalihah itu semakin giat beribadah. Ibu wanita malang tadi sudah menjadi penghuni rumah sakit jiwa.

Dan kubur itu menjadi kuburan terakhir yang dimakamkan di pemakaman itu, karena tak ada lagi orang yang mau menguburkan keluarganya di makam itu.

Firman Allah :
“Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami perlihatkan pada manusia agar mereka mau berfikir” (QS Al Hasyr-21).

Ilmu atau Harta?

Ali bin Abi Thalib ra pernah diuji dengan sebuah pertanyaan oleh sepuluh orang dari kaum Khawarij*, yang menyangsikan bahwa Ali bin Abi Thalib ra adalah gerbangya ilmu sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam nyatakan.

Pertanyaan yang mereka ajukan adalah "Manakah yang lebih utama, ilmu atau harta?".

Mereka menemui Ali bin Abi Thalib ra dengan bergiliran, "Jika jawaban Ali terhadap pertanyaan kita sama semua, maka tidak sepantasnya Ali disebut gerbang ilmu", demikian salah seorang dari mereka berkata.

Dibawah ini adalah sepuluh jawaban Ali bin Abi Thalib ra terhadap pertanyaan kaum Khawarij tersebut.

1. Ilmu adalah warisan para Nabi dan Rasul, sedangkan harta adalah warisan Qarun, Fir'aun, Namrud dan lain-lainnya.

2. Ilmu akan menjaga dirimu, sementara harta malah sebaliknya, engkau harus menjaganya.

3. Orang yang mempunyai banyak harta akan mempunyai banyak musuh. Sedangkan orang yang kaya ilmu akan banyak orang yang menyayanginya dan hormat kepadanya.

4. Bila engkau pergunakan harta, jelas-jelas harta akan semakin berkurang. Namun bila ilmu yang engkau pergunakan, maka akan semakin bertambah banyak.

5. Jika pemilik harta ada yang menyebutnya pelit, sedangkan pemilik ilmu akan dihargai dan disegani.

6. Harta akan selalu dijaga dari kejahatan, sedangkan ilmu tidak usah dijaga dari kejahatan, lagi pula ilmu akan menjagamu.

7. Pemilik ilmu akan diberi syafa'at oleh Allah Subhaanahu wa Ta'ala di hari kiamat nanti, sementara pemilik harta akan dihisab oleh Allah kelak.

8. Dalam waktu yang lama, harta akan habis, sedangkan ilmu malah sebaliknya, ilmu akan abadi.

9. Seseorang yang banyak harta, akan dijunjung tinggi hanya karena hartanya. Sedangkan orang yang kaya ilmu dianggap intelektual.

10. Harta akan membuatmu tidak tenang dengan kata lain akan mengeraskan hatimu. Tetapi, ilmu sebaliknya, akan menyinari hatimu hingga hatimu akan menjadi terang dan tentram karenanya.

Kepada kesepuluh orang Khawarij tersebut Ali bin Abi Thalib ra berkata :

"Andaikata engkau datangkan semua orang untuk bertanya, insya Allah akan aku jawab dengan jawaban yang berbeda-beda pula, selagi aku masih hidup."

So guys, what it will be? ilmu atau harta?.

* Khawarij merupakan oposisi dalam bentuk ”partai politik” yang muncul pertama kalinya di era kekhalifahan, tepatnya pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Bulletin Board

Join Friendster (FS) ga?....kalo' ga join, kelaut aja deh!...he..he...friendster memang fenomena, cara tercepat mendapatkan teman meskipun hanya di dunia maya alias cyber.

Di FS, selain dapet temen-temen yg asik (ini seh pasti!), banyak hal lain yang saya suka, salah satunya adalah "Bulletin Board" (BB).

Some times I found it so funny that it could makes me smile...or even laugh out loud by myself (crazy isn't it?).

Apa yang ditulis di BB sometimes is a very common and simple things, but how in the earth they can come out with that idea?

Here's one of them, it is a bulletin board from my beautifull pal, Ari Brekellzzz.


Rated R (17 th keatas!!!)

1. Do you like it ? absolutely!

2. When was your first time ? when i was young lah!

3. How many times per day/week/month/year ? dulunya sih seminggu 3 kali, skarang susyah nyarinya

4. Enjoy it alone ? yup..lebih enak sendirian

5. Enjoy it with a partner ? sometimes

6. Enjoy it with a stranger ? pernah juga sih

7. Standing/sitting/lying down/kneeling ? everystyle deh pokoke...enak banget!

8. You suck or lick or bite ? licking first....then.. enjoy every bites of it!

9. You spit or swallow ? hhmmm

10. From front or behind ? wach..enaknya sih dari depan lah

11. Dark or bright ? dark....sweet

12. In candlelight ? never try

13. Hot, warm or cool condition ? cool....dingin lebih nikmat!

14. In the rain ? could be

15. In the snow ? nope!

16. Fast or slow ? slowly

17. Your partner also like it ? not really

18. When was his/her first time ? dunno!

19. He/she suck or lick or bite ? whatever deh

20. You look into his/her eyes ? gak lah

21. You hold his/her hands ? maunya sih getoo

22. How big is yours ? big enough lah

23. Does size matter to you ? nope!

24. To your partner ? not really

25. You/your partner use any protection, in case there is an unwanted spill ? sometimes

26. Morning or afternoon or night ? depends!

27. (if night) All night long ? gak lah!

28. Most favourite place ? my greeny room

29. Wash your hands after ? pake antis aja

30. Most favourite flavour ? Chocolate duuoonk !!!

PS : Thank you for sharing your most private experience about ice cream,...I knew it.....I knew it before...he..he..he...

See....I've told you it's funny!