Wednesday, July 20, 2005

Menjadi wanita paling bahagia

Hari jumat kemarin, 15 Juli 2005, saya bersama 3 orang teman kantor jumatan di Al-Azhar. Setiap jumat selalu ada yang jualan di halaman masjid Al-Azhar, makanya ini jadi kesempatan untuk membeli barang-barang murah, terutama buku.

Hari itu saya beli dua buah buku, Tuntunan Bertobat (Muhammad Husein Ya'kub) dan Menjadi Wanita Paling Bahagia karangan Aidh Al'qarni (pengarang La-Tahzan). Buku itu sengaja saya beli untuk sang isteri tercinta..he..he..he.

Nah, masalahnya gimana meminta dia untuk selalu mau membaca buku ini disela-sela pekerjaan rumah yang ga ada habis-habisnya itu. Kalo' saya langsung kasih dan menyuruhnya membaca, saya rasa dia akan membacanya dengan terpaksa, malah ga bisa diserap apa yang ada di dalam buku itu.

So,...setelah saya pikir-pikir, mending saya bikin sebuah prosa yang saya tempelkan pada bagian dalam cover depan, yang isinya intinya mengajak untuk banyak belajar agar dapat beribadah sebaik-baiknya, untuk persiapan di-yaumil akhir nanti.

Alhamdulillah, dia senang dengan buku itu dan prosanya, plus aku ga perlu menyuruhnya membaca buku itu, karena setiap kali dia ingat prosa itu, dia akan membuka buku tersebut, lalu...otomatis dia tergerak untuk membaca isi buku tersebut.

Saya copy-in dibawah isi prosanya, jadi kalo' ada yang mau copy untuk ditempelin di buku yg akan di berikan untuk isterinya, monggo aja, silahkan aja,....asalkan untuk Isteri yaa...he..he..he.

For my beloved wife,
Bunda dari Naya & Lila

Bismillaahirahmaanirrahiim..

Istriku,
banyak hal yang ingin kubagi bersamamu,
kuberikan untukmu dan kedua mutiara kita
harta, perhiasan dan kesenangan duniawi
namun kesemuanya tidak akan sebanding
dengan ilmu dan amal saleh

Nabi kita pernah berkata,
“amal tanpa ilmu, tak akan ada makna”,
maka berilmulah, belajarlah

Istriku,
Ingatlah bahwa hidup kita dibatasi waktu
yang setiap detik mengurangi jatah keberadaan kita
entah nanti atau sebentar lagi
yang pasti kepada-Nya kita akan kembali

dan apakah yang telah engkau siapkan
untuk menyelamatkanmu di “yaumil akhir” nanti ?
maka itu belajarlah, bacalah

Istriku,
mungkin aku tidak bisa memberikanmu kekayaan
tapi yakinlah, aku akan selalu berusaha menuntunmu,
semampu aku bisa
untuk teguh berjalan dijalan yang diridhoi-Nya
agar bahagia kita, dunia dan akhirat

banyaklah mengingat mati
karena itu akan melembutkan hati,
maka sadarlah, beramalah

semoga dengan memberikan buku ini
akan ditulis oleh malaikat-Nya
sebagai salah satu amal baikku sebagai suamimu
dan semoga Allah merahmatimu, membersihkan hatimu
agar dapat menerima dan memahami makna didalamnya.

Dari suamimu,
Ayah Naya & Lila.

No comments :