Hari ini saya nemu selembar coretan saya yang sudah lumayan lama dibuat, sekitar September 2001. Seingat saya, ini ditulis saat masih kerja di Sony Electronics Indonesia, waktu itu engga tau bagaimana caranya mengatakan langsung kepada kedua orang tua, kalo' saya sangat menyayangi dan mencintai mereka....jadi, cerita dan meminta aja kepada-NYA, supaya kedua orang tua saya dimuliakan oleh-NYA, fiddunya wa fil akhirati...
Saya juga lupa, apakah ini "pure" karya saya, atau saya sadur dari buku atau tulisan orang lain. Mudah-mudahan saja ini murni karya saya, namun jikapun ini adalah karya orang lain, saya berterima kasih sudah membuatnya, Jazakallah....
Ya Allah, rendahkanlah suaraku bagi mereka
Perindahlah ucapanku di depan mereka
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkanlah hatiku untuk mereka...
Ya Allah, berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya atas didikan mereka padaku
Dan pahala yang besar atas kasih sayang yang mereka limpahkan padaku
Peliharalah mereka sebagaimana mereka telah memeliharaku...
Ya Allah, apa saja gangguan yang telah mereka rasakan
atau kesusahan yang mereka derita karena aku
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku
jadikanlah itu semua penyebab rontoknya dosa-dosa mereka
meningginya kedudukan mereka dan bertambahnya pahala kebaikan mereka, dengan perkenan-Mu, ya Allah
sebab hanya Engkaulah yang berhak membalas kebaikan dengan kebaikan berlipat ganda...
Ya Allah, bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku
izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku
maka izinkahlah aku memberi syafa'at untuk mereka
sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta rahmat-Mu...
Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Karunia Maha Agung
serta anugerah yang tak berakhir
dan Engkaulah yang Maha Pengasih
Di antara semua pengasih...
* * *
Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan kedua orang tua dan
murka Allah pun terletak pada murka kedua orang tua.
(HR. Al Hakim)
"Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya."(Salman al Farisi/Az Zuhd, Imam Ahmad)
No comments :
Post a Comment