Friday, December 21, 2007

Sukses Bersama MLM Atau Network Marketing ?

Agak aneh memang judul diatas, karena meskipun Blog saya ini tidak mengkhususkan pada tulisan-tulisan yang berhubungan dengan tausyiah saja, tapi saya memang tidak pernah menulis ataupun menampilkan tulisan rekan lain yang berhubungan dengan MLM atau Network Marketing. Hal ini semata karena banyak sahabat, rekan, relasi, etc, yang sering menanyakan tentang hal ini kepada saya setelah mereka mengetahui bahwa saya juga menjadi member sebuah MLM atau Network Marketing, terlebih dengan hebohnya penipuan-penipuan training motivasi yang ujung-ujungnya adalah pemaksaan mengikuti seminar dengan biaya yang sangat besar (seperti yang dilakukan oleh Nxxxxxx21).

Pertayaan-pertanyaannya pun beragam, dari soal skema piramidnya, halal tidaknya, dll. Sudah banyak email yang saya kirim untuk menerangkan hal ini, namun email-email pertanyaanpun semakin banyak yang berdatangan. Keputusan saya akhirnya, "For Once and For All", lebih baik saya tulis di blog saya, dan jika ada pertanyaan lagi saya tinggal mengarahkan ke blog ini. Dan inilah hasilnya, tulisan dari Ikwan Sopa - Motivator, Master Trainer E.D.A.N, saya ambil dan tampilkan diblog ini karena hampir persis menggambarkan keadaan saya saat mulai mengenal MLM/Network Marketing, selain itu karena beliau ini juga menggeluti MLM/Network Marketing yang sama dengan saya. So...rekans...here it is, I really hope this article will be the answer to all of your questions...


Tips 169: Sukses Bersama MLM Atau Network Marketing...

Apa yang terlintas di pikiran Anda saat membaca judul di atas? Apa yang Anda isikan untuk titik-titik pada judul itu? Tanda tanyakah? Atau tanda serukah? Apapun reaksi Anda, itulah peta Anda tentang fenomena MLM dan Network Marketing. Itulah gambaran pengalaman Anda tentang dunia MLM dan Network Marketing. Dan itulah, reaksi dan kesimpulan Anda sejauh ini.

Saya sendiri, sampai dengan dua atau tiga tahun yang lalu, termasuk yang anti terhadap MLM atau Network Marketing. Tentu saja seperti umumnya orang lain yang juga mengalaminya; karena merasa tidak berhasil, atau bahkan sampai merasa tertipu. Entah sudah berapa banyak yang menawari Saya untuk ikut ke dalam model bisnis ini. Beberapa memang Saya coba. Tapi seperti yang sudah Saya indikasikan, nyaris semuanya tidak membawa hasil sesuai yang Saya harapkan.

Sampai kemudian, Saya mulai mempelajari ilmu-ilmu komunikasi. Dalam proses itu, Saya mempelajari beberapa hal penting. Di antaranya adalah sebuah proposisi yang kemudian mulai menjadi bagian dari sistem beliefs Saya, yaitu:

"Behind every behaviour, there is a good intention."

Dengan asumsi dasar itu, Saya ber-husnu dzon saja. Pelaku MLM dan Networking pastilah punya niat baik. Baik untuk diri sendiri, atau baik untuk diri orang lain.

Kemudian, Saya mulai membuka pikiran Saya. Apakah yang telah terjadi pada diri Saya? Jika Saya belum berhasil selama ini, salah siapakah itu? Jika Saya masih mau bersentuhan dengan dunia ini, apa sih yang perlu Saya pelajari dan perbaiki? Jika Saya merasa kurang sreg menjalaninya, apa sih yang bertabrakan dengan sistem keyakinan Saya? Dan seterusnya.

Sampai sekarangpun, masih berseliweran berbagai pihak yang memprospek Saya. Mungkin karena Saya mulai terlihat "punya jaringan" atau mungkin karena kebetulan semata. Hanya bedanya, kini Saya mulai lebih terbuka untuk berbagai penawaran itu. Saya buat mudah saja. Saya tertarik ya Saya pertimbangkan. Saya tidak tertarik ya tinggal katakan saja. Saya toh pasti mendapat pelajaran.

Kini Saya menambahkan kategori baru di dalam blog Saya, yaitu serial tips MLM dan Network Marketing. Tujuannya untuk belajar. Segala kemungkinan dan peluang toh tetap harus Saya buka.

Saya tidak memprovokasi Anda untuk terlibat, tapi Saya juga tidak bisa melarang Anda untuk menjauhi. Soal benar atau salah, baik atau buruk, bahkan halal atau haram, silahkan Anda pertimbangkan sendiri. Apa yang pasti, semuanya sangat tergantung pada niat Anda, selain dari substansi dan legalitas sebuah bisnis MLM atau Network Marketing itu sendiri.

Dengan MLM atau Network Marketing, Anda bisa mensukseskan diri sendiri dan menyengsarakan orang lain, Anda juga bisa mensukseskan diri sendiri dan mensukseskan orang lain, Anda juga bisa mensukseskan upline Anda, menyengsarakan diri dan downline Anda, Anda juga bisa mensukseskan upline Anda dan diri Anda, kemudian menyengsarakan downline Anda, dan entahlah apakah Anda bisa juga menyengsarakan upline Anda. Anda juga bisa terjebak pada praktek haram. Anda juga bisa mendapatkan rizki yang halal. Semuanya terserah Anda.

Untuk menjaga keseimbangan dan menjaga "behaviour" Anda saat ber-MLM atau ber-Network Marketing, Anda bisa mempelajari banyak hal dari banyak referensi, di antaranya yang berikut ini:

Asosiasi Penjual Langsung Indonesia
Definisi MLM - Bahasa Inggris
Definisi MLM - Bahasa Indonesia
Halal Guide
Bedah MLM Priyadi Dot Net
Asal dan Usul MLM
MLM Watch
MLM Legal
Halalkah MLM?
MLM yang Sesuai Syariat
MLM Menurut Islam
Multi Level Marketing
Pemasaran Jaringan

Berikut ini, Saya sajikan kembali tips-tips yang bermanfaat bagi Anda, jika Anda mau, sedang, atau telah menerjuni dunia MLM dan Network Marketing. Kebetulan, peserta Power Workshop E.D.A.N. banyak juga yang berasal dari dunia yang satu ini. Tentunya, Saya harus banyak belajar. Semoga bermanfaat.

Pada tanggal 15-17 Oktober 2004, sebanyak 250 orang pelaku dan pakar MLM dan Network Marketing kelas dunia, berkumpul dalam sebuah event mastermind di Orlando, Florida, Amerika Serikat. Para pembicara dalam event itu adalah adalah Michael S. Clouse, Randy Gage, Tom "Big Al" Schreiter, Rod Cook, Tim Sales, John Milton Fogg, Kim Klaver, David D'Arcangelo, Art Jonak, Hilton Johnson, Dr. David Pearson, Len Clements and Lisa Jiminez. Mereka inilah biangnya dunia MLM dan Network Marketing.

Event itu sebenarnya tertutup. Para peserta dilarang mencatat atau mengambil gambar selama sesi presentasi berlangsung. Sekarang, Saya bocorkan untuk Anda. Maukan?

Apa sajakah yang mereka hasilkan dari event itu?

MICHAEL S. CLOUSE

Seorang karyawan bekerja delapan jam sehari, dan delapan jam lainnya besar kemungkinan untuk tidur. Orang itu mestinya mulai mempertimbangkan untuk menggunakan 56 jam waktunya (8 jam x 7 hari) di luar jam kerja, untuk diisi dengan aktivitas yang makin produktif. Waktu sebanyak itu, bisa digunakannya untuk memulai sebuah bisnis yang mandiri. MLM dan Network Marketing, bisa jadi salah satu pilihan.

Jika Anda mau mempertimbangkannya, mulailah dengan merefleksikan kembali berapa banyak dan seberapa efektifkah 56 jam istirahat Anda selama ini. Kemudian, mulailah membayangkan bagaimana 56 jam Anda esok hari. Bagaimana 56 jam lowong Anda empat tahun yang akan datang? Apakah tetap menjadi waktu istirahat, atau menjadi waktu yang lebih produktif?

Bandingkanlah diri Anda yang sekarang, dengan teman Anda yang sudah lebih dahulu memulainya empat tahun yang lalu. Seperti apakah mereka sekarang?

Jika Anda mau memulainya sekarang, carilah orang yang ahli dalam bidang ini. Kemudian, lakukanlah apa yang ia lakukan.

Fokuslah pada aspek fundamental dari bisnis ini, yaitu prospeksi, presentasi, dan duplikasi.

Mulailah benahi kembali filosofi Anda, sikap Anda, pikiran Anda, dan tindakan Anda. Biasanya, hal-hal inilah yang menjadi penghalang terbesar Anda.

RANDY GAGE

Syarat utama untuk menuju ke puncak, adalah duplikasi. Cara terbaik untuk mengefektifkan duplikasi, adalah dengan mendidik downline Anda, tentang bagaimana mendidik downline-nya.

Untuk tahap awal, perlebarlah downline Anda menyamping. Ini bisa dilakukan untuk "menyegerakan" penghasilan. Kemudian, perdalam downline Anda, untuk keuntungan jangka panjang. Beberapa MLM atau Network Marketing, mungkin menyarankan Anda untuk lebih memilih "pendalaman" dari pada "pelebaran". Saat itu, mulailah mencari leader-leader baru di bawah Anda.

Segala bentuk komunikasi dari "atas" ke "bawah" hendaknya selalu bernilai positif.

TOM 'BIG AL' SCHREITER

Anda harus berfokus pada pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Bisnis apa sih yang sebenarnya Anda terjuni?
Berapa banyak uang dan keuntungan lain yang bisa Anda dapatkan?
Apa yang harus Anda lakukan untuk mendapatkan semua itu?

Bagaimana mempromosikan bisnis MLM dan Network Marketing Anda?

Ajak prospek Anda untuk makan siang gratis.
Beri mereka pendidikan, seminar, atau pelatihan yang bermanfaat.
Publikasikan manfaat produk Anda.
Kaitkan sebuah event atau okupasi dengan produk Anda.
Kaitkan wilayah geografis dengan produk Anda.
Kaitkan angka khusus dengan produk Anda.
Tambahkan faktor personalitas, seperti loving, caring, overworked dan sebagainya ke dalam promosi Anda.

ROD COOK

MLM dan Network Marketing adalah satu-satunya 'real financial option' bagi setiap baby boomer. Mengapa? Karena mereka biasanya tidak cukup menabung atau berinvestasi secara terus-menerus untuk masa tuanya.

TIM SALES

Untuk membangun bisnis duplikasi yang benar, Anda harus membuatnya "besar" dan "benar".

Ada dua jenis bisnis, dalam konteks MLM dan Network Marketing. Yang pertama adalah "Organisasi Konsumsi Vertikal", dan yang kedua adalah "Organisasi Penjualan Vertikal".

Yang pertama berfokus pada membangun jaringan distributor, agar mereka membeli dan menggunakan produk. Yang kedua, berfokus pada menciptakan mesin uang dengan menjadikan kehidupan orang lain menjadi lebih baik dengan tingkat penghasilan yang lebih tinggi.

Yang pertama langkahnya adalah mendapatkan pelanggan, kemudian mendapatkan distributor, dan kemudian mendidik distributor agar bisa mendapatkan pelanggan.

Standar operasi yang diperlukan kurang lebih begini:

1. Dapatkan pelanggan yang mau menggunakan produk.
2. Tuliskan bagaimana Anda hendak mencapainya.
3. Lakukan lagi.

Standar operasi ini mungkin perlu Anda adjust jika kondisi lapangan memang menuntut perubahan.

JOHN MILTON FOGG

John Milton Fogg dikenal sebagai pelaku MLM dan Network Marketing yang menganut "get rich slow". Oleh sebab itu, rekomendasinya adalah:

1. Gunakan produk, rekomendasikan produk itu, dan kemudian sponsori distributor.
2. Ciptakan kemampuan leadership dan coaching untuk downline Anda.
3. Prospeklah setiap orang dengan "tanpa agenda".
4. Selama proses itu, temukanlah apakah prospek Anda layak menjadi partner bisnis atau tidak.

Dalam mengembangkan diri, tanyakanlah pada diri sendiri:

Apa yang sudah Saya ketahui, sesuatu yang "benar" menurut Saya?
Apa yang membuatnya menjadi "benar"?
Apa yang secara ideal "benar"?
Apa yang "tidak benar" menurut Saya?
Apa yang diperlukan agar itu menjadi "benar"?

KIM KLAVER

Dalam MLM dan Network Marketing, Anda menjual produk dan bisnis sekaligus.

Sekalipun Anda mau membangun downline, Anda tetap harus memperlakukan pelanggan sebagai pelanggan, sebab pelangganlah yang memberi Anda sales dan jaminan keuangan.

Tidak semua pelanggan tepat dijadikan partner bisnis. Dalam prakteknya, hanya 1 sampai 3 persen pelanggan yang akan menjadi partner bisnis Anda.

Seringkali, pelanggan yang potensial bahkan tidak membeli produk Anda. Sebab mereka sedang berfokus pada hal lain. Maka, ditunggu sajalah dengan sabar.

1 dari 10 orang yang Anda dekati mungkin akan membeli produk Anda. 9 sisanya tidak. Agar Anda bisa menjual kepada 10-nya, pakailah "sepatu" mereka. Pelajari sistem nilai, keyakinan, sikap, dan perilaku mereka. Untuk itu, hindarilah kesan-kesan "menjual", generalisasi, sikap melebih-lebihkan, terlalu rumit, atau kebanyakan janji.

ART JONAK

Yang satu ini jagonya recruitment. Nasehatnya begini:

1. Selalulah menghadiri acara organisasi MLM atau Networking Anda.
2. Rekrut dan kembangkanlah leadership di jajaran downline Anda.
3. Kuncinya adalah keahlian. Makin banyak belajar, akan makin sukses Anda.
4. Saat prospek mengatakan "tidak", itu hanya masalah waktu. Apalagi, jika produk Anda ada hubungannya dengan kesehatan atau kecantikan. Bersabarlah.
5. Yakinkan dan informasikan bahwa Anda punya CD gratis tentang produk dan bisnis Anda.
6. Ketidaksuksesan Anda, biasanya tertutupi oleh berbagai alasan.
7. Tidak perlu berharap organisasi MLM atau Networking Anda sempurna.
8. Setiap leader, suksesnya disebabkan oleh kemampuan melewati masalah, bukan oleh banyaknya alasan.

HILTON JOHNSON

Hilton memberi nasehat tentang lima langkah dalam membuat janji untuk presentasi bisnis Anda:

1. Pilihlah target yang tepat dan berikan alasan Anda untuk bertemu, termasuk rencana prospecting Anda. Jangan membuat orang merasa tertipu.
2. Minta izin untuk bicara. Minta waktu yang tegas, satu menit, sepuluh menit, setengah jam dan sebagainya.
3. Berikan briefing perkenalan yang tidak berbau "jualan".
4. Nyatakan dengan taktis, "Jika Saya bisa menunjukkan sebuah bisnis rumahan yang berpeluang membuat Anda lebih sehat dan lebih sejahtera, kapan Anda mau memulainya?" Jika reaksi prospek Anda positif, lanjutkanlah dengan pertanyaan berikut:
5. Anda punya 10 jam waktu luang dalam seminggu? Apakah Anda suka bertemu dan berbicara dengan orang lain? Kami punya pelatihan yang lengkap, Anda suka mengikuti instruksi? Apakah tambahan penghasilan Rp 100.000,- sampai Rp 1.000.000,- sebulan bisa membantu Anda sekeluarga? Apa yang menurut Anda bisa memenuhi semua itu?

Setelah itu, tentukanlah waktu pertemuan Anda. Dan saat bertemu dengan prospek Anda, gunakanlah The Law of Attraction mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Temukan alasan Anda mengundangnya ke pertemuan Anda.
2. Tanyakan padanya tentang sasaran keuangan dan kesejahteraannya.
3. Dengarkanlah segala hal yang membuatnya tidak puas, dan apa yang membuatnya puas di dalam hidup dan karirnya.
4. Tanyakan padanya apakah ia tertarik, dan kapan ia mau memulainya.
5. Jelaskan tentang organisasi MLM atau Network Marketing Anda dan kredibilitasnya.
6. Jelaskan tentang produk Anda dan manfaatnya.
7. Jelaskan sistem kompensasi yang berlaku.
8. Jelaskan sistem pelatihan dan support system yang ada.
9. Buatlah ringkasan selama 60 detik, kemudian tanyakan, "bagaimana?" Jika mereka cukup puas tanyakan, "apakah Anda siap memulai?"

PETER PEARSON, Ph.D.

Peter adalah seorang psikolog. Risetnya menunjukkan bahwa seorang distributor MLM secara rata-rata hanya bisa membuat 1,7 orang mau menerjuni bisnis ini.

Saat seseorang merasa khawatir atau terancam, ia akan cenderung tidak mengambil tindakan. Bagaimana ini bisa terjadi?

Pertama, rasa was-was adalah sebuah respon yang terkondisi. Kedua, ada bagian di dalam otak manusia yang menyimpan pengalaman buruk. Dua hal ini, punya tujuan protektif agar terhindar dari "sakit" yang sama. Merasa tertipu oleh MLM atau Network Marketing misalnya.

Semua itu, menuntut keahlian Anda untuk menyuntikkan pikiran positif, open mind, dan emosi yang tepat ke dalam diri prospek Anda. Dan jika Anda yang mengalami ketakutan untuk mensponsori prospek Anda, itu tanda bahwa Anda masih kurang pengetahuan. Benahilah ketakutan dan kekurangtahuan Anda.

LISA JIMENEZ

Lihatlah upaya mengembangkan jaringan distributor dan downline, seperti orang tua melatih anak-anaknya.

1. Validasi sistem keyakinan dasar Anda, bahwa itu semua sesuai dan sejalan dengan bisnis Anda dan apakah Anda orang yang tepat, di waktu yang tepat, dan dalam bisnis yang tepat.
2. Singkirkan kekhawatiran Anda tentang kesuksesan Anda.
3. Singkirkan keyakinan negatif Anda tentang uang dan menjadi kaya.
4. Pilihlah prospek yang tepat.
5. Jadilah magnet dan bangunlah hubungan baik.
6. Lihatlah diri Anda sebagai seorang entrepreneur, yang akan menciptakan entrepreneur lain.
7. Gunakan berbagai contoh dan katalog dalam bentuk gambar.
8. Undanglah prospek Anda untuk melihat gambaran yang lebih besar, terlibatlah dalam diskusi pribadi dengan mereka, lakukan dream building bersama mereka, dan lekatkan bisnis Anda ke impian mereka.
9. Dalam waktu kurang dari 48 jam, berikan mereka pelatihan jika mereka memutuskan untuk bergabung. Kebanyakan orang sangat haus tentang leadership.
10. Tetap hargai mereka jika mereka menolak yang Anda tawarkan.

Anda tidak suka dengan MLM atau Network Marketing? Download eBook gratis "1.357 Peluang Usaha Non MLM" dengan bergabung di Milis Bicara.

Semuanya terserah Anda.

Saya Ingin Anda Sukses,
Saya Harus Membuat Anda Sukses.

Ikhwan Sopa
Trainer E.D.A.N.
021-70096855
http://milis-bicara.blogspot.com

1 comment :

Supriadi said...

As.Wr.Wb.
Salam kenal, ini juga network marketing kalo mau ikutan bos. tapi bukan mlm. coba buka di http://mitrahaji.com

trmksh.